Apakah Teknologi Membuat Hidup Kita Lebih Mudah ?

Peranan teknologi dalam kehidupan memang sudah tidak dapat dipungkiri memberikan efek sangat luar biasa dan sudah merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari, teknologi dapat memperpendek jarak dan waktu, teknologi dapat mengirimkan informasi secara langsung seketika ketika sebuah informasi muncul.

Digital Flow image by Enkhtuvshin via flickr

Dengan keberadaan teknologi semua orang bisa bepergian keliling dunia dengan mudah dan dengan waktu cukup cepat, tidak ada hambatan berarti bagi setiap orang ketika menginginkan berada jauh dari tempat mereka berada sekarang. Teknologi juga berperan dalam hal peningkatan kesehatan manusia, bagaiman alat-alat kesehatan tercipta yang bisa memberikan manusia mempunyai kendali lebih jauh terhadap penyakit kemudian menyembuhkannya.

Keberadan teknologi menawarkan kreativitas tidak terbatas, berbagai ide bisa dengan mudah diterapkan melalui teknologi yang terus berkembang dan juga bisa sebaliknya bahwa teknologi menghasilkan kreativitas itu sendiri.

Namun terlepas dari manfaat teknologi tersebut tidak selalu bisa dikatakan bahwa teknologi benar-benar membuat manusia lebih mudah, seperti dilansir dari huffingtonpost.com dalam Forum Perempuan tahunan di Perancis dengan tema kompetisi, kerjasama, dan kreativitas.

Para delegasi di forum ini akan melihat inovasi terbuka dan peran perempuan dibalik teknologi serta juga meneliti efek digital dan masa depan efek digital di Eropa, Berikut laporan Gen Y dari forum tersebut.

Teknologi ada dimana-mana dan merupakan bagian integral dari kehiupan kita namun meskipun tujuan utama teknologi adalah untuk membuat hidup lebih mudah tetapi reaksi dan opini tentang teknologi dangat beragam, dalam forum ini terdapat dua persefektif kontras secara mendalam.

Di satu sisi teknologi dan media digital dapat sangat membantu untuk menjangkau orang lain dan menyebarkan pesan Anda "Media sosial menghapus semua jarak Geografis, sosial, hirarkis. Anda dapat mencapai siapa pun, kapan pun, dan berkomunikasi secara real time, demikian link permanen komunikasi telah dibuat," kata Julien Maldonate seorang manajer senior di Deloitte.

Sesi lain di forum tersebut menganalisis bagaimana sebenarnya bahwa teknologi bisa benar-benar menyebabkan stres dan penderitaan karena konsep yang disebut sebagai "Infobesity." Selama sesi ini, Delphine Remy-Boutang - pendiri dan CEO dari Biro Sosial - dan Christophe Aguiton - peneliti di Orange Labs - berpendapat bahwa karena percepatan hidup kita dipimpin oleh percepatan teknologi, kita telah mengubah cara kita mengkonsumsi dan menghasilkan informasi. Orang-orang berusaha untuk hidup lebih lama sehingga menciptakan kecemasan tersendiri.

Kedua pembicara bahkan berpendapat bahwa kita menderita bulimia digital yang berarti kita mengambil banyak informasi sekaligus tanpa benar-benar melakukan proses penyaringan dari informasi tersebut. Christophe Aguiton mengatakan " Kita berada di waktu yang sama antara pencipta dan sekaligus sebagai korban dari informasi yang berlebihan"

Dengan demikian jelas bahwa kemajuan teknologi telah gagal untuk membuat hidup semua orang lebih mudah karena banyak orang bereaksi negatif terhadap hal itu. Dolphine Remy-Boutant mengatakan " ini sebuah paradok, disatu sisi teknologi dirancang untuk memberikan kita banyak waktu namun sementara itu justru kita hidup dalam kelangkaan waktu yang cukup besar "

Cristophe Aguiton menjelaskan fenomena ini dengan mengatakan " Penemeuan mobil memungkinkan menghemat waktu bila dibandingkan dengan berajalan namun hal itu juga membuat kita melangkah lebih jauh dan menghasilkan pilihan-pilihan lain sehingga secara keseluruhan menghabiskan banyak waktu dan tempat. Hal yang sama juga berlaku untuk teknologi lainnya bahwa kita ingin melakukan perjalanan kelebih banyak tempat, jatuh cinta lebih sering, mencari pengalaman yang telah menjadi makna hidup bagi banyak orang "

Tetapi dengan kondisi tersebut apakah teknologi membantu kehidupan kita menjadi lebih mudah atau membuat tantangan baru dan stres baru. Jika ketika teknologi dapat memecahkan sebuah masalah kemudian muncul masalah baru yang lebih besar maka tidak akan ada teknologi yang benar-benar memenuhi dan menyelesaikan setiap masalah secara terus menerus.

Namun demikin jika kita ingin membiarkan teknologi bisa membuat hidup kita lebih mudah maka fokuslah pada kualitas bukan kuantitas hidup danjuga belajar bagaimana menggunakan teknologi untuk keuntungan terbesar kita dan juga bagaimana bisa menguntungkan untuk orang lain.

huffingtonpost.com Is Technology Making Our Lives Easier... Or Just Adding More Stress?

*****

Saya sendiri berpikir seperti dengan adanya mobil tidak serta merta bahwa itu membuat hidup kita menjadi mudah, dengan adanya mobil ada hal lain yang mebuat kita menjadi lebih rumit misalnya dengan adanya aturan-aturan yang harus diciptakan, kecelakaan berkendara yang berakibat fatal, penyediaan jalan yang membutuhkan proses yang tidak mudah, adanya penggunaan sumber daya alam yang bisa menimbulkan efek negatif bagi bumi kita, bahkan pencemaran udara yang sudah sangat kita rasakan saat ini dll.

Adanya teknologi benar-benar tergantung pada bagaimana kita bereaksi dan berinteraksi dengan teknologi di dalamnya, jika dipikir kembali belum tentu pada jaman dahulu sebelum teknologi seperti saat ini tercipta dikatakan tidak lebih mudah dibanding sekarang setelah tercipta teknologi-teknologi baru.