Dibalik Lapar dan Dahaga Bulan Puasa

Puasa menunjukkan kemampuan kita tidak hanya untuk menaklukkan rasa lapar dan dahaga tetapi juga kemampuan kita untuk mengontrol aspek-aspek psikologis dari perilaku kita, seperti reaksi kita terhadap hal-hal yang tidak kita sukai.

Jika kita belajar bagaimana menjinakkan ego kita, segala sesuatu yang kita lakukan akan berkembang biak dan membuahkan hasil positif dan sebaliknya hanya lapar dan dahaga yang kita terima tanpa pahala apapun.
Berikut adalah beberapa saran yang dapat kita lakukan selama bulan Ramadhan dan hari-hari seterusnya.

Kita harus :
  • Tidak langsung bereaksi jika kita tidak suka suatu hal. Sebaliknya ambil waktu dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang tenang dan sopan.
  • Mengabaikan pembicaraan yang tidak berguna dan tidak ada gunanya.
  • Memastikan bahwa kita tidak memanjakan diri dalam fitnah atau merendahkan siapa pun.
  • Memastikan bahwa kita menunjukkan kebaikan kepada anak-anak dan menghormati yang lebih tua.
  • Tidak fokus pada makanan dan mengkonsumsi hal-hal yang tidak bergizi karena Allah meminta untuk berhati-hati menjaga kesehatan kita.
  • Mengendalikan kemarahan kita, ego, kesombongan dan berbicara ruam.
  • Tidak menyakiti siapa pun dan jika kita melewati batas-batas kita akan segera meminta maaf.
  • Menjaga ketenangan dalam sebagian besar waktu.
  • Menyapa semua orang dengan senyum manis.
  • Mengunjungi masjid bersama keluarga setidaknya sekali seminggu jika memungkinkan.
  • Memberikan anak-anak kita nuansa Shalat Taraweh dengan berdoa bersama mereka.
  • Mengundang orang tidak mampu dan keluarga yang membutuhkan ke rumah kita setidaknya sekali di bulan Ramadhan untuk menghormati mereka.
  • Bermurah hati dalam berbagi sumber daya untuk orang miskin dan terlantar.
  • Mencoba untuk membaca Al-Quran dengan terjemahan dan pemahamannya jika kita tidak tahu bahasa Arab dan dengan refleksi jika kita tahu bahasa Arab.
  • Sesekali luangkan waktu untuk mengamati doa dan membaca Quran dan merefleksikan dalam hidup kita.
  • Fokus pada beberapa surah Al-Qur'an sehingga kita bisa baik mengingat menghapal atau memahaminya secara mendalam.
  • Mengundang beberapa tetangga atau rekan non-Muslim ke rumah kita untuk berbagi semangat Ramadhan pada saat buka puasa.
  • Memberikan Zakat Fitrah sehingga uang itu bisa didistribusikan secara terorganisir untuk orang miskin dan yang membutuhkan.
  • Memastikan bahwa tidak ada doa yang tertunda.
  • Memberikan satu buku tentang Islam kepada siapa saja yang ingin belajar lebih banyak tentang Islam.
  • Memeluk anak-anak kita, orang tua kita dan orang-orang terdekat kita untuk mengucapkan terima kasih atas kehadiran mereka dalam hidup kita dan untuk mengingatkan kita tentang pentingnya keluarga.
  • Mengabaikan masalah kecil perilaku utama orang dan memperlakukan mereka dengan penuh kesabaran.
  • Memastikan bahwa kita tidak akan mengunjungi situs internet yang provokatif atau yang mempromosikan amoralitas.
  • Membantu pasangan kita dalam pekerjaan rumah dan menghindari mengkritik mereka atas kesalahan mereka.
  • Selalu ingat bahwa semua yang kita lakukan adalah untuk memenuhi kewajiban kita kepada Pencipta kita mensejahterakan kita dalam kehidupan ini dan kehidupan akhirat. 
Image courtesy of winnond / FreeDigitalPhotos.net

Nabi sangat murah hati dalam bulan Ramadan dan ia menghabiskan berjam-jam mencari perlindungan dan pengampunan dari Allah. Jelas, Nabi mengajarkan kita bahwa bulan Ramadan harus digunakan untuk mengevaluasi perilaku kita sendiri dan sikap terhadap diri sendiri dan orang lain dan mencari perlindungan Allah. 

Dalam kata lain selain menjadi murah hati Nabi mengajarkan kita untuk memastikan bahwa kita mengendalikan kemarahan kita, ego, kesombongan, dan menunjukkan kerendahan hati, kesopanan, kebaikan dan pengampunan kepada orang lain.

Sumber : dari berbagai sumber