Sistem kerja perpustakaan sendiri bukanlah jual beli buku atau majalah tetapi hanya meminjam dalam waktu tertentu sehingga masyarakat yang tidak mampu membeli buku dapat mendapatkan informasi dengan cara meminjam buku atau majalah yang dibutuhkan.
Untuk dapat meminjam buku, masyarakat terlebih dahulu harus mendaftar sebagai anggota (member). Hal ini untuk mempermudah pengelolaan transaksi peminjaman sehingga dapat dengan mudah diketahui buku apa saja yang dipinjam dan siapa saja yang meminjam.
Langsung atau tidak, peran perpustakaan sangat penting khususnya bagi dunia pendidikan. Dengan adannya koleksi buku, diharapkan akan banyak pula informasi yang dapat diperoleh termasuk informasi pendidikan untuk tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Yang jadi persoalan adalah bagaimana mengoptimalkan fungsi perpustakaan agar tujuan perpustakaan dapat tercapai dengan maksimal.
Untuk mengoptimalkan fungsi perpustakaan dibutuhkan peran serta banyak pihak termasuk pemerintah dan pihak-pihak lain di berbagai instansi pendidikan. Dukungan pemerintah sangat dibutuhkan khususnya dalam pendanaan operasional dan pengadaan buku-buku yang dibutuhkan masyarakat. Para praktisi pendidikan juga dapat ikut berperan khususnya dalam hal sosialisai pentingnya perpustakaan bagi pendidikan. Jangan sampai terjadi sebuah perpustakaan tanpa pengunjung. Sebesar apapun perpustakaan, sebanyak apapun koleksi buku, jika tanpa ada pengunjung yang bermaksud meminjam buku untuk mendapatkan informasi, maka perpustakaan tidak dapat memberikan nilai manfaat yang berarti bagi masyarakat.
Butuh waktu dan kerja keras untuk mengoptimalkan fungsi perpustakaan. Pembentukan perpustakaan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi dapat menjadi langkah awal yang cukup baik karena umumnya perpustakaan sekolah dapat menyediakan buku-buku pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan di sekolah sehingga para siswa yang tidak/kurang mampu dapat ikut memperoleh informasi tanpa perlu membeli buku.