Siapa yang Terlibat dalam Kecelakaan yang dialami Dul

Siapa yang Terlibat dalam Kecelakaan yang dialami Dul - Terlepas dari kejadian yang dialami oleh Dul anak Amdan Dani dan Maya Estianty, yang namanya kecelakaan bisa dialami oleh siapa saja dan kapan saja namun seperti biasa dan merupakan hukum alam ketika sesuatu atau seseorang yang dikenal publik secara luas setiap kejadian yang dialami selalu menjadi pemberitaan yang lebih menonjol dibanding lainnya, ini tidak bisa dipungkiri.

Setiap kejadian yang muncul merupakan sebuah acuan bagi siapa saja untuk bisa meminimalisir sebuah kejadian yang terjadi, jika dilihat dari sudut pandang sebuah negara yaitu meminimalisir kejadian baik perhari, per bulan, pertahun dst.

Melihat kronologis kecelakaan yang dialami Dul yang sampai sat ini belum ada yang tahu kemana tujuan Dul ketika mengalamai kecelakaan, kecelakaan ini bukan merupakan kecelakaan tunggal tentu melibatkan beberapa pihak termasuk orang tua karena Dul yang dalam situasi ini masuk kedalam sebuah aturan dimana belum saatnya melakukan sesuatu yaitu mengendari mobil sesuai aturan yang ada.

Pihak pertama yaitu yaitu Dul sendiri, sebagai seorang pengemudi tidak hanya Dul namun siapa saja perlu melakukan persiapan baik dari sisi kendaraan itu sendiri maupun dari kesiapan mental.

Pihak kedua yaitu orang tua, sekali lagi karena ini terjadi pada sesorang yang belum cukup umur maka disini peran orang tua sangat besar.

Pihak ketiga yaitu pihak yang mengalami kecelakaan akibat dari kecelakaan yang ditimbulkan pihak lain, selama pihak kedua ini tidak melakukan kesalahan apa boleh dikata itulah yang terjadi. jika kita lihat di media peran Orang Tua Dul sangat kooperatif dan sepenuhnya ber tanggung jawab, ini sesuatu hal yang sangat baik.

Pihak keempat yaitu pengelola fasilitas dalam hal ini yaitu negara yang mengelola jalan tempat kejadian, kenapa ini termasuk karena memang masih ada faktor yang bisa meminimallisir kejadian yang terjadi yaitu seandainya pembatas jalan dibuat kokoh tentu kendaraan yang mengalami kecelakan seperti ini tidak akan melintas kearah yang berlawanan, ini bisa dijadiakan sebagai bahan pertimbangan untuk membentuk pembatas yang lebih baik.

Walupun pembatas dibuat dengan kokoh dan tidak ada yang bisa melintas, kecelakaan tentu bisa saja terjadi tetapi jika ada sesuatu hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir maka selayaknya bahkan harus segera dilakukan perbaikan, rasanya bukan hanya melihat perbandingan dengan apa yang dilakukan negara lain tetapi memang jika pembatas lebih kokoh dan tidak bisa ditembus maka kejadian ini tidak akan terjadi, jikapun negara lain tidak membuat pembatas yang kokoh maka negara kita menjadi yang pertama yang melakukan sesuatu yang lebih baik.

Hal diatas perlu diperhatikan dengan tujuan untuk meminimallisir jumlah kejadian bukan untuk mentiadakan kecelakaan karena hampir tidak mungkin.

dalam satu sisi yang dialami umat manusia kini memang semakin rumit, semakin manusia membuat sesuatu untuk mempermudah hidupnya maka semakin komplek yang terjadi, waktunya untuk istirahat dipakai untuk berkegiatan, menciptakan kendaraan dengan tujuan untuk mempercepat perjalanan namun efeknya juga semakin rumit, banyak faktor yang harus diurusi hanya untuk sebuah jenis yang dinamakan kendaraan bermotor khususnya mobil.

Melihat kejadian-demi kejadian seharunya kejadian yang tidak diinginkan bisa diperkecil jumlahnya dengan memperbaiki apa yang kurang dan menambahkan apa yang perlu ditambahkan untuk hal-hal baik.

Lalu kenapa kita berbicara ramai-ramai setelah kejadian, pada dasarnya seperti kita makan sesuatu, setelah masakan dibuat kemudian dimakan, tetapi masakan tersebut bisa dibuat lebih enak setelah dirasakan.

Akhirnya semua berujung pada " Hadapilah Hidup dengan Segala Resikonya "