Arti dan Sejarah Nama Indonesia

Arti dan Sejarah Nama Indonesia - Sejak masa kerajaan kuno yaitu pada masa kerajaan hindu dan buddha hingga kerajaan islam wilayah kepulauan Indonesia sering disebut Nusantara, kata nusantara itu sendiri berasal dari dua kata yaitu nusa yang berarti pulau dan antara yang berarti di antara, jadi Nusantara artinya adalah kepulauan yang ada di antara dua benua dan dua samudra.

Bangsa Tionghoa menyebut Nusantara sebagai Nan-hai artinya Kepulauan Laut Selatan, Bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara artinya Kepulauan Tanah Seberang, Bangsa Arab menyebut wilayah kepulauan itu sebagai Jaza'ir al-Jawi artinya Kepulauan Jawa), Pada masa penjajahan belanda disebut sebagai Hindia Belanda atau Nederland Indie yang artinya adalah Kepulauan Hindia Milik Belanda. sedangkan pada masa pendudukan Jepang memakai istilah To-Indo atau Hindia Timur.

Kata Indonesia yang menggantikan kata Nusantara puncaknya terjadi pada abad ke 19. Pertama kali istilah Indonesia dikemukakan oleh ilmuwan Inggris yang bernama George Samuel Windsor Earl tahun 1850 penamaan tersebut menunjukan gugusan Kepulauan di Wilayah Asia Tenggara. Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia).

Istilah Indonesia kemudian dipopulerkan oleh ilmuwan Skotlandia yang bernama James Richardson Logan dan ilmuwan Jerman yang bernama Adolf Bastian, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari Kepulauan Hindia").

Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago ("Kepulauan Hindia") terlalu panjang dan membingungkan.

Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia. mulai saat itu istilah Indonesia sering digunakan. Eduard Douwes Dekker (1820-1887) memakai nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu "Insulinde", yang artinya juga "Kepulauan Hindia".

Secara ilmiah istilah Indonesia berasal dari bahasa Yunani dan berasal dari dua kata yaitu Indos dan Nesos, Indos artinya India dan Nesos artinya Pulau jadi arti kata Indonesia secara ilmiah yaitu Kepulauan India atau kepulauan yang berada di wilayah India.

Selanjutnya pada masa pergerakan nasional kelompok pelajar dan mahasiswa secara terang-terangan menggunakan istilah Indonesia. Istilah Indonesia tersebut digunakan pada masa kelompok atau organisasi. Tujuannya untuk menunjukan identitas bangsa misalnya Organisasi Perhimpunan Indonesia yang didirikan oleh para mahasiswa Indonesia di negeri Belanda.

Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantara. Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Persbureau. Nama Indonesisch pelafalan Belanda untuk "Indonesia" juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch "Hindia" oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander "pribumi" diganti dengan Indonesiër "orang Indonesia".

Pada dasawarsa 1920-an, nama "Indonesia" yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia, sehingga nama "Indonesia" akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan.

Atas inisiatif Mohammad Hatta pada tahun 1922, Mohammad Hatta adalah seorang mahasiswa Handels Hoogeschool di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda yang bernama Indische Vereeniging berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka Hindia Poetra berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.

Pada tahun 1924 Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club, pada tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama "Indonesia". Setelah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 Istilah Indonesia semakin menguat dan dijadikan sebagai identitas tanah air, bangsa dan bahasa.

Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda agar nama Indonesië diresmikan sebagai pengganti nama "Nederlandsch-Indie". Permohonan ini ditolak. Baru pada masa pendudukan Jepang yaitu pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama "Hindia-Belanda".

dari berbagai sumber