Asal Usul Tempat Wisata Gunung Tangkuban Perahu

Asal Usul Tempat Wisata Gunung Tangkuban Perahu

Terdapat bermacam-macam cerita rakyat salah satu diantaranya yang disebut legenda. Legenda merupakan cerita terjadinya suatu tempat, masyarakat banyak yang mempercayai bahwa kejadian tersebut benar-benar terjadi.

Salah satu cerita yang disebut legenda adalah terjadinya Gunung Tangkuban Perahu, yang terletak di daerah Lembang Jawa Barat. Wisata alam pegunungan dimana terdapat kawah yang masih mengeluarkan kepulan-kepulan asap dari dalam perut gunung tangkuban perahu, jika anda berwisata ke gunung tangkuban perahu disarankan membawa jaket karena cuaca nya sangat dingin dan anginnya besar.

Asal usul terjadinya gunung tangkuban perahu, Zaman dahulu kala konon di tatar parahyangan ada sebuah kerajaan yang sangat makmur yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raja Sungging Perbangkara dia gemar sekali berburu.

Diceritakan ada sepasang dewa dan dewi yang dikutuk turun ke bumi karena kesalahannya. Sang dewi dikutuk menjadi babi yang bernama Wayung Hyang dan sang dewa menjadi seekor anjing yang bernama Tumang. Mereka harus bertapa untuk mendapatkan pengampunan dan bisa kembali ke wujud asli mereka.

Suatu hari Raja Sungging Perbangkara sedang berburu, di tengah hutan dia membuang air seni dan tertampung dalam batok kelapa.Wayung Hyang yang sedang bertapa di gua sedang kehausan dan tanpa sengaja dia meminum air dalam batok kelapa tersebut. Secara ajaib Wayung Hyang hamil dan melahirkan seorang bayi cantik.

Bayi cantik tersebut ditemukan oleh sang raja, sang raja tidak menyadari kalo bayi permpuan cantik itu adalah putrinya dia memberi nama putri cantiknya Dayang Sumbi. Kemudian Dayang sumbi tumbuh menjadi gadis yang amat sangat cantik. Tidak ada seorang raja atau pangeran yang dia terima meskipun banyak sekali raja dan pangeran yang ingin meminang Dayang Sumbi.

Karena penolakan Dayang Sumbi para raja berperang, atas permintaannya Dayang Sumbi mengasingkan diri di bukit dan ditemani oleh seekor anjing jantan yang bernama Tumang yang sebenarnya adalah seorang dewa, ketika sedang menenun torak yang digunakan untuk menenun terjatuh karena malas lalu Dayang Sumbi bersumpah siapa pun yang mengembalikannya akan dijadikan suami jika dia laki-laki dan jika perempuan akan dijadikan saudarinya.

Ternyata yang mengembalikan torak nya adalah si Tumang karena sumpahnya sendiri Dayang Sumbi harus menikah dengan si Tumang, karena Raja merasa malu akhirnya Dayang Sumbi diasingkan ke hutan.

Pada saat bulan purnama si Tumang berubah ke wujud aslinya sebagai Dewa, Akhirnya dayang sumbi pun hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki dan diberi nama Sangkuriang.

Suatu waktu Dayang Sumbi mengidamkan hati menjangan, dia pun menyuruh Sangkuriang berburu dan ditemani oleh si Tumang. Si Tumang disuruh mengejar seekor babi tapi si Tumang tidak mau membunuhnya karena mengenali babi tersebut adalah Wayung Hyang nenek sangkuriang. Karena kesal Sangkuriang menakut-nakuti si Tumang dengan panah tanpa sengaja mengenai si Tumang.

Karena Sangkuriang tidak mendapatkan buruan akhirnya dia menyembelih si Tumang dan mengambil hatinya kemudian memberikannya pada Dayang Sumbi. Setelah Dayang Sumbi tau bahwa Sangkuriang membunuh si Tumang dia sangat marah sekali dan memukul Sangkuriang dengan Sendok yang terbuat dari tempurung dan mengusir Sangkuriang.

Ketika sudah besar Sangkuriang bertemu dengan Dayang Sumbi, karena kecantikan Dayang Sumbi dia pun jatuh cinta. Tapi Dayang Sumbi menolak lamaran Sangkuriang karena tau bahwa Sangkuriang adalah anaknya. Dayang Sumbi mengajukan Syarat yang sangat besar untuk menutupi penolakannya kepada Sangkuriang.

Sangkuriang harus membendung sungai yang saat ini sungai tersebut dinamakan sungai Citarum dan membuat sebuah perahu dalam satu malam. Ternyata Sangkuriang menyanggupi permintaan Dayang Sumbi dan hampir menyelesaikannya pada waktu tengah malam.

Melihat Sangkuriang hampir menyelesaikan persyaratannya Dayang Sumbi melakukan tipu muslihat, dia menyuruh para warga memukul lesung dan membakar jerami dan terdengarlah suara ayam berkokok saling bersahutan.

Lamaran Sangkuriang tidak diterima oleh Dayang Sumbi, akhirnya Sangkuriang pun marah dan kecewa dia lalu menendang perahu yang hampir beres, perahu itupun terbalik dan berubah menjadi gunung yang kemudian diberi nama Tangkuban Perahu.

Sampai sekarang Gunung Tangkuban Perahu merupakan tempat wisata yang banyak dikunjungi.