Cakranegara Lombok

Cakranegara Lombok

Cakranegara merupakan sebuah kecamatan yang berada di Lombok Nusa Tenggara Timur, Indonesia, Cakranegara juga merupakan daerah bisnis dengan terdapatnya pasar-pasar sebagai tujuan tempat berbelanja, disini juga terdapat Pura Maruya serta Pura terbesar di Lombok yaitu Pura Meru.

di Cakranegara Lombok Anda bisa berbelanja kerajinan khas Lombok dengan harga yang cukup murah atau Anda bisa membeli souvenir seperti pernak-pernik perhiasan, kerajinan keramik, baju dll disini Anda juga bisa menikmati jajanan pasar seperti manisan rumput laut.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Objek Wisata Sekitar Cakranegara Lombok

Dalam bahasa Sansekerta, ‘Cakra’ berarti roda dan 'negara' berarti negara dan nama 'Cakranegara' berasal dari di India dan berarti roda negara. Di kota Cakranegara ini, terdapat beberapa objek wisata antara lain:

Pura Meru

Candi di pusat kota dikenal sebagai Pura Meru. Meru adalah gunung berapi sakral dalam kosmologi Hindu. Pura Meru telah dibangun pada 1720 di pusat kota. Pura Meru terletak berseberangan dengan Taman Mayura dan dibangun bersamaan pada tahun yang sama (1720); letak Pura ini di tengah kota Cakranegara, mudah dijangkau, banyak kendaraan umum dan dekat dengan hotel, baik hotel berbintang maupun hotel-hotel Melati.

Pura Meru terletak di tengah Kota Cakranegara dibangun pada tahun 1720 di bawah pangawasan Anak Agung Gde Karang Asem salah satu Raja Karang Asem yang dapat menguasai sebagian Wilayah Pulau Lombok yang berkuasa pada tahun 1740-1894.

Pura Meru terdiri tiga halaman yang luas membentang dari arah barat ke timur, halaman paling barat terdapat Rumah "Kulkul" atau Kentongan, halaman tengah terdapat dua buah bangunan besar yang beundak-undak (tangga); bangunan ini digunakan untuk tempat menyusun sesaji untuk Upacara dan Sembahyangan sedangkan halaman paling timur terdapat bangunan tiga buah menara menjulang tinggi yang terdiri dari susunan atap yang khas dan unik, sebelas susun atap pada menara tengah, dan sembilan susun pada menara kiri dan kanan, merupakan simbol dari Dewa Shiwa, Dewa Wisnu dan Dewa Brahma.

Untuk menuju lokasi Pura Meru sangat mudah, karena terletak ditengah-tengah kota dan banyak kendaraan umum yang melaluinya. Selain Taxi, kendaraan umum yang dapat dipergunakan adalah angkutan kota (bemo) angkutan rakyat yang banyak beroperasi di jalan, dengan tarif relatif murah dan kendaraan tradisional cidomo, atau kereta kuda. Jarak tempuh dari Pelabuhan Lembar ± 20 km, sedangkan dari Pelabuhan Udara Selaparang ± 5 km.

Pura Mayura

Di samping istana kerajaan terdapat Pura Mayura yang dibangun pada 1744 (Arumugam 1991). Mayura berarti merak, dan merupakan nama kuno Dinasti India. Meruya adalah nama sebuah taman berlokasi di Cakranegara, dibangun oleh A.A. Made Karangasem pada tahun 1744 dengan nama Taman Kelepug yang diambil dari suara kelepug-kelepug air akibat derasnya mata air yang ada di telaga dalam taman tersebut. Pada tahun 1866 taman ini direnovasi oleh Raja Mataram A.A. Ngurah Karangasem dan diganti nama menjadi taman Mayura. Konon di taman ini banyak terdapat burung merak yang memangsa ular yang banyak terdapat di taman tersebut. Ditengah-tengah taman terdapat sebuah bangunan terapung yaitu Bale Kambang yang dipakai untuk mengadili suatu perkara pada jaman penjajahan Belanda. Dikarenakan sebagian pura tergenang oleh danau buatan maka pura ini dikenal juga sebagai Istana Air Mayura sehingga memberi kesan bahwa pura ini mengambang diatas air dibagian tengahnya yaitu disebut Bale Kembang.

Pura Lingsar

Pura Lingsar terletak di sebelah Utara Narmada dan merupakan tempat pemujaan yang berdampingan antara pemeluk agama Hindu dan suku Sasak. Pura Hindu yang disucikan ini didirikan pada tahun 1714. Suku Sasak yang beragama Islam bersama umat Hindu pada awal musim penghujan akhir bulan Nopember-Desember di tempat ini melaksanakan Perang Topat. Diawali dengan upacara persembahyangan di tempat pemujaan masing-masing, kemudian mereka memasuki lapangan di luat tempat pemujaan dan dilanjutkan dengan saling lempar dengan topat di antara para peserta upacara. Masyarakat meyakini bahwa upacara ini memberi berkah dengan turunnya hujan, sementara yang lain menyebutkan, upacara ini dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur atas hujan yang dikaruniakan oleh Tuhan bagi kemakmuran hidup mereka.

Narmada

Terletak 10 Km arah timur Cakranegara merupakn tiruan dari Gunung Rinjani. Dibangun sebab Raja Anak Agung Gede Karang Asem sudah terlalu tua untuk melakukan persembahyangan. Awal abad 19, raja membuat replica tersebut serta sebuah pura suci Narmada. Persembahyangan dipimpin oleh Pendeta di Pura tersebut tanpa pergi ke Gunung Rinjani. Pada saat sekarang, taman terbuka untuk umum dan menjadi pusat rekreasi yang selalu ramai oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Didalamnya terdapat mata air yang konon airnya berasal dari Gunung Rinjani dan di percaya bisa menjadikan seseorang menjadi tetap awet muda sehingga disebut air awet muda. Pura ini mengambil nama dari sebuah sungai suci Di India yang memuja Shiwa yaitu Pura Kalasa.
Selain itu, terdapat objek wisata budaya yang memiliki kekhasan adat tradisional, yaitu tag-tagan (tepi jalan) rumah petak, atau pekarangan mereka ditanam pohon kelapa, tebu dan buah-buahan lain yang biasa dipergunakan untuk Upacara. Pada akhirnya, upacara ini adalah dilarang dalam pekarangan, dan di awal 1867/68, etnis Cina membeli sebagian tagtagan yang digunakan sebagai tempat berjualan. Tagtagan itu awalnya tempat sebuah upacara ritual dan penghijauan kota. Namun saat ini, hampir semua dari tagtagan sepanjang Marga sanga yang diduduki oleh toko-toko dari etnis Cina, sementara terdapat banyak contoh di mana tagtagan bersama Marga (jalan) dan Dasa Marga(jalan 10) sedang dimasukkan ke dalam setiap petak perkarangan rumah.

Fasilitas Kota Cakranegara

Di sekitar Kota Cakranegara banyak terdapat Bank, penginapan, yang bisa dijadikan pilihan sesuai dengan kebutuhan Anda. Mulai dari hotel berbintang, resort, hotel melati hingga pemondokan. Semua fasilitas yang ada dapat dijangkau dengan jarak relative dekat.

Aksesibilitas

Penerbangan Domestik :
Lombok sangat mudah di jangkau dari Denpasar Bali, Jakarta, Surabaya dan Jogjakarta and begitu pula dari pulau pulau kecil disekitarnya seperti Sumbawa, Flores maupun pulau Komodo.
Berbagai macam cara untuk mencapai ke kota cakranegara, dan sekaligus dalam perjalanannya kita bisa melihat pemandangan sekelilingnya yang sangat menarik. Jika ditempuh lewat pelabuhan Lembar, maka kita bisa melihat persawahan yang luas dan perjalanan dari bandara akan melewati kota mataram, dimana pusat pemerintahan/kota madya NTB ada di mataram.

( http://akpardajurnal.blogspot.com/2011/07/pengembangan-cakranegara-sebagai.html )

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Comments

[...] Tempat Wisata Alam * Pantai Senggigi * Cakranegara * Gili Air * Gili Meno * Gili Trawangan * Gunung Rinjani * Pantai Kuta, Lombok * Sembalun * [...]